Kamis, 07 Juni 2012

Yahudi Kuasai Media Massa Dunia


too bad they lie - very bad
Tak dipungkiri  bahwa media massa punya andil besar dalam mempengaruhi kebijakan sang pengampu kebijakan sebuah negri, termasuk di Indonesia. Karena pemberitaan media pula, banyak kasus yang terjadi ditengah-tengah masyarakat membuat pihak berwenang segera bertindak cepat untuk menyelesaikan persoalan.
 Disisi lain, disadari atau tidak, media juga telah menjadi alat untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas isu yang mengancam kekuasan.

Sayangnya, mayoritas perusahaan media massa di dunia hari ini dimiliki oleh Yahudi. Tak tanggung-tanggung, mereka menguasai 96%. Ajaibnya, penguasaan itu hanya dilakukan oleh enam media  saja, antara lain CNN, Fox News, Washington Pos, CBS, ABC dan NBC. Dengan menguasai opini, maka Yahudi bisa memenangkan pertarungan apapun, termasuk pemilihan presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Berbagai kebohongan juga dipertontokan oleh media-media Yahudi itu.



Demikian salah satu informasi yang terungkap dalam Semiloka bertajuk “Mengungkap Jaringan Yahudi di Indonesia”, yang digelar oleh Media Suara Islam bekerjasama dengan Masjid Baytul Karim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada hari Ahad (31/1).

Di hadapan seratus orang jamaah, Jerry D Gray, mantan anggota Tentara Angkatan Udara Amerika Serikat, memaparkan kebohongan-kebohongan yang telah dibuat oleh berbagai media Yahudi.

“Israel membombardir Palestina dengan menggunakan bom fosfor putih. Meskipun itu sebenarnya tidak boleh. Tapi media-media Yahudi tidak memberitakan dan Obama pun juga diam”, papar lelaki yang juga punya nama Haji Abdurrachman ini.

Karena itu, bagi Gus Jer, demikian ia memperkenalkan dirinya kepada jamaah, Obama adalah musuh umat Islam. ”Obama musuh kita. Jangan lihat dia dulu makan bakso di Menteng”, ungkap lelaki kelahiran Wiesbaden Jerman dan telah tinggal lama di AS ini.

Karena berbagai kebohongan itulah akhirnya Islam diopinikan oleh mereka sebagai agama teroris. Padahal, menurut lelaki yang sangat mencintai Indonesia itu, teroris yang sesuangguhnya adalah AS dan PBB.

Banyak sekali kebohongan-kebohongan media Yahudi yang dibongkar oleh Jerry. Mulai dari kasus tsunami Aceh, kasus 11/9, video-video Usamah bin Ladin yang banyak tersebar hingga kekejian Israel di palestina yang tak pernah terpublikasikan ke masyarakat.

Salah satu contohnya adalah kebohongan CNN dalam menyiarkan gempa Aceh. CNN mengatakan bahwa gempa yang menyebabkan tsunami itu berkekuatan  8,9 SR. Padahal menurut Indonesia hanya 6,4 SR. Pusat gempanya juga berbeda. Anehnya empat hari setelah gempa, kapal induk AS sudah stand by di perairan Sumatera. Kebohongan-kebohongan  itu terjadi karena CNN adalah media Yahudi.

“Satu juta warga Irak tewas, media AS diam. Pemerintah AS bilang itu ga betul, paling mati 45 ribu”, papar Jerry mencontohkan. Oleh karena itu, bagi mantan Istruktur Teknisi Pesawat Raja Fahd ini, media AS itu suka bohong, bohong, bohong dan bohong.

Menurut Jerry, karena kebohongan-kebohongannya itulah sebenarnya Yahudi sedang menyiapkan dajjal. Karena itu ia menyerukan kepada umat Islam Indonesia agar bersatu. “Islam harus bersatu, Imam Mahdi akan turun. Islam harus punya pimpinan yang pemberani”, serunya dengan lantang.

Ironis memang,  ketika kaum muslimin masih banyak yang mengandalkan media kuffar dan tertipu oleh propaganda musuh melawan  aktifis Islam.

Media kuffar dengan segenap kekuatan dan kecanggihan mereka secara terus menerus, selama 24 jam melakukan propaganda untuk membuat kaum muslimin yakin bahwa  orang-orang yang menyerukan penerapan Negara Islam, melaksanakan Syari’ah dan Jihad melawan ‘salibis’ adalah perbuatan yang sadis, haus darah, tidak berperikemanusiaan, dan tidak memperhatikan kehidupan dan kemakmuran ummat manusia. Mereka juga mengklaim bahwa Mujahidin di Iraq, Afghanistan dan di lain tempat secara sengaja menargetkan wanita dan anak-anak, dan mendatangkan malapetaka di muka bumi, menghancurkan sekolah, rumah sakit, jembatan, gedung-gedung dan jalanan.

Semua ini akibat perang media yang dilancarkan oleh media Yahudi.  Informasi dunia saat ini digenggam oleh kantor-kantor berita utama, semisalAssociated Press (AP), United Press International (UPI), Reuters, Agency France Press (AFP), dan TASS.

Seberapa besar kekuatan media kuffar ini bisa kita ambil contoh Reuters. Kantor berita Reuters memiliki lebih 1.100 wartawan, fotografer, dan juru kamera yang tersebar di 79 negara. Informasi yang disebarkan Reuters disampaikan melalui 145.000 terminal dan teleprinter yang langsung dihubungkan dengan computer kliennya. Layanan diberikan dalam bahasa Inggris, Perancir, Jerman, Spanyol, Arab, Jepang, Denmark, Norwegia, Belanda, Swedia, Portugis, dan Italia.Lebih dari lima juta kata yang berhubungan dengan teks berita diproses setiap hari melalui computer pengatur pesan di kantor editorial London, padahal Reuters masih memiliki pusat editing lain di Hongkong dan New York, yang juga bekerja 24 jam sehari. Visnews yang merupakan kantor berita televise terbesar di dunia adalah anak perusahaan Reuters. Lalu, bagaimana kaum muslimin bisa memenangkan perang media melawan ‘raksasa’ media ini ?

Solusinya adalah tinggalkan media kuffar dan beralihlah ke media Islam, sebagaimana slogan Ar Rahmah Media, Filter Your Mind Get The Truth. Ini adalah sebuah langkah awal yang baik. Langkah berikutnya adalah perbanyak media-media Islam, media jihad, yang memberitakan secara benar apa dan bagaimana kondisi jihad global. Prosentase kontrol informasi dunia saat ini memang timpang dan masih dipegang media kuffar Barat dengan produksi rata-rata 6 juta kata per hari, sementara Islam hanya mampu memproduksi 500 ribu kata per hari.

Alhamdulillah, saat ini media jihad global terus tumbuh dan berkembang menandingi media kuffar Barat seperti AFP, CNN, BBC, The Times, The Guardian, dan lain-lain. Kaum muslimin mulai akrab dengan media-mediajihad global semacam As Shabab Media, Al Fajr Media Center, forum Al Ikhlas, Forum Al Firdaus, Forum Sawtul Islam, Situs Kavkaz Center, Islam Portal, dan banyak lagi yang lainnya untuk skala internasional, serta Ar Rahmah Media, Al Muhajirun, As Sofwah, untuk skala nasional. Pilihan kembali berpulang kepada umat Islam apakah mereka terus setia dan mendukung serta mempercayai setiap berita dan informasi yang dirilis oleh media kuffar ? Atau mereka sudah bisa dan mulai terbiasa untuk akhirnya mendukung media-media jihad global Islam dalam memperoleh informasi tentang kaum muslimin dan jihad global. Wallahu’alam bis Showab!
http://www.suara-media.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar