Kamis, 26 April 2012

Nelayan


Mentari pagi ditelan mendung
Angin berlari menyereret sejuk
Semua tersenyum
Memaksa fajar tuk berlalu

Camar berkepak riang
Iringi Nelayan dayung perahu
tuk  pulang sekedar melepas lelah matanya
Setelah menjaring nafkah
Bersama malam dan kesunyian

Ditiap detak nafasnya
Diingatnya ILLLAHI
Di setiap dayung
Ia mengingat istri dan anaknya

Tumpuan harap dan cita
Terlukis di hati dam bayang itu
Putra yang ber bhakti
Pada ILLAHI
Pada-nya dan Pertiwi

Wishly Hiltoni
Sakatiga Sebrang, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar