Mentari pagi ditelan
mendung
Angin berlari menyereret
sejuk
Semua tersenyum
Memaksa fajar tuk
berlalu
Camar berkepak riang
Iringi Nelayan dayung perahu
tuk pulang sekedar melepas lelah matanya
Setelah menjaring nafkah
Bersama malam dan kesunyian
Ditiap detak nafasnya
Diingatnya ILLLAHI
Di setiap dayung
Ia mengingat istri dan
anaknya
Tumpuan harap dan cita
Terlukis di hati dam bayang itu
Putra yang ber bhakti
Pada ILLAHI
Pada-nya dan Pertiwi
Wishly Hiltoni
Sakatiga Sebrang, 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar