Kutulis sajak ini
pada lembaran hakikat yang tak akurat
langkah dan rajut
menghela
di sela nafas, keras
mendengus, berayun
terlepas kepenatan hati
saat mentari menatap kaki langit
kenangan melukis air mata
membiarkan waktu menjadi
membiarkanaku terpatri
melukis sejuta abstrak
pada ribuan kanfas
terurai tanda tanya
kerberai tanda kutip
di setiap kuas yang tergures
saat terpekur
saat terbujur
basahi bantal tidur
pada mimpi badai berlumpur
pada malam yang kuulur
Wishly Hiltoni
Sakatiga, 16 Mei 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar