Jumat, 27 April 2012

Mengulur Malam

Kutulis sajak ini
pada lembaran hakikat yang tak akurat

langkah dan rajut
menghela
di sela nafas, keras
mendengus, berayun
terlepas kepenatan hati

saat mentari menatap kaki langit
kenangan melukis air mata
membiarkan waktu menjadi
membiarkanaku terpatri
melukis sejuta abstrak
pada ribuan kanfas
terurai tanda tanya
kerberai tanda kutip
di setiap kuas yang tergures

saat terpekur
saat terbujur
basahi bantal tidur
pada mimpi badai berlumpur
pada malam yang kuulur

Wishly Hiltoni
Sakatiga, 16 Mei 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar