Jumat, 27 April 2012

Mana Senjatamu ?

Pembual yang otoliter
Bagai badut berwajah konyol
Tapi kejam
Dalam wacana dan bualannya
Kini tlah meletus memuncak
Sejak pecah pesta demokrasi
Juga rezim reformasi

Inilah lolongan para rakyat
Pada bait-bait kata dan wacana
Yang kini tak sekedar bunyi
Tlah jadi gaung suara-suara
Menbelah dada berlapis baja
Mengubah kata menjadi senjata
Dan moral yang bisa ditukar dengan rupiah

Detik ini mereka lah lemah
Bagai monster tak bersukma
Rezim adi kuasa tumbang
Oleh menggelapnya sadar rakyat 
yang tak mampu berkompromi 
dengan kebusukan
Berlubang dada mereka
Oleh peluru kata-kata
Ber- sajak
 dan - puisi 

 disana . . .
Sesaat mereka gagap pun gugup
Tak ada benteng kata-kata
Tuk prisai pelindung aib
Selamat hancur

Tapi “tunggu dulu
Sebelum mati
Ia tinggalkan biji-biji baru
Suatu masa ia kan tunas
Hidup kembali
Bersama bualan-bualan baru   
dan episode baru...

Wishly Hiltoni
Sakatiga, 2005

1 komentar: